Beberapa tahun yang lalu, Square menjadi kabar utama di sejumlah outlet online sebab ada rumor bahwa Jack Dorsey berencana mencari pihak yang berminat untuk mengakuisisi perusahaan inovatif ini. Tapi kenapa? Bukankah Square berhasil membikin profit?
Di bulan April, Square terbukti menerima suntikan investasi sekualitas $100 juta dari sejumlah investor tergolong Goldman Sachs, Morgan Stanley, JP Morgan, Barclays, serta Silicon Valley Bank. Sayangnya, seusai melewati EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, serta amortization) Square justru kehilangan kurang lebih $100 juta pada 2013.
Fortune bahkan memberikan death sentence bagi Square dengan mengkategorikannya pada “money losing enterprise” yang mencakup “high burn rate, shrinking balance sheet, and narrowing set of options”. John Rampton, seorang pakar dalam dunia startup berkata, “Meskipun tampaknya sia-sia serta penuh stres untuk mempertahankan perusahaan yang kehilangan uang, ternyata suatu perusahaan wajib menantikan selagi bertahun-tahun dulu sebelum membikin uang. Umpama, Tupperware tak persis berhasil dalam semalam.”
Terbukti, di balik Tupperware, ada entrepreneur yang gigih memperjuangkan kelangsungan perangkat plastik ini. Seusai bekerja di divisi manufaktur untuk DuPont, Earl Tupper menawarkan “wonderbowl” pada tahun 1946. Meskipun melewati iklan serta showroom di Fifth Avenue, Tupperware tak sanggup menghasilkan keuntungan. Namun, semua berubah ketika Brownie Wise mengawali menyelenggarakan sistem Tupperware Home Demonstration pada tahun 1948. Barulah pada 1951, Tupper menyadari bahwa sistem demonstrasi ala Wise jauh lebih manjur ketimbang menjual produknya di toko-toko, serta menerapkan sistem penjualan unik ini di tahun-tahun berikutnya. Pada 1957, Tupper menjual perusahaannya untuk harga $16 juta terhadap Rexall Drug Company, serta sisanya merupakan sejarah.
Selain itu ada pula cerita ajaib dari Blogger. Layanan Blogger dimulai oleh Pyra Labs di bulan Agustus 1999 serta meraih sejumlah keberhasilan sebelum ombaknya surut. Evan Williams kehabisan uang untuk memperjuangkan layanannya tetap berlangsung. Pada tahun 2003, Google membeli Blogger serta bisa dibilang menyelamatkannya dari hidup yang lebih kurang baik.
Square? Hingga sekarang Square tetap berjuang untuk mencapai angka profit. Jack Dorsey meralat semua kabar mengenai akuisisi Square oleh perusahaan yang lebih besar. Moral dari cerita ini: bisa saja memakan waktu bertahun-tahun sebelum suatu perusahaan hingga break even point. Jadi, jangan kebakaran jenggot dulu ketika bisnis Kamu tak menghasilkan profit di tahun pertama. (rzl)
Anda sedang mencari ide bisnis yang memiliki prospek menjanjikan? Usaha copy center dari dulu sampai sekarang masih memiliki peluang. Kami dari CV Restu Jaya Sentosa menyediakan Paket Usaha Fotocopy bagi anda yang ingin memulai usaha copy center. Gratis pengiriman untuk Jabodetabek. Siap kirim ke seluruh Indonesia. Garansi 1 tahun.
Hubungi kami :
CV Restu Jaya Sentosa
Mobile : 0815 930 5723
Telp : 0217457959
Email : rzlcopy151@gmail.com
Website : http://rzlfotocopy.com