Pemilik
usaha, bahkan yang skala bisnisnya masih kecil, mengetahui bahwa adalah penting
arus keuangan yang lancar memerlukan penataan hampir setiap aspek. Mulai dari
mengatur piutang dagang, fasilitas kredit, hingga mengelola inventaris. Salah
satu penyebab kegagalan usaha adalah karena pemilik usaha kurang memahami cara
mengelola arus kas (cashflow). Pemakaian dana yang tidak terkontrol akan
berakibat kas kosong. Kas perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua
kegiatan operasional perusahaan. Akibatnya, ketika terjadi krisis keuangan,
pemilik usaha gagal mengambil langkah yang diperlukan untuk memperbaiki
keadaan.
Pengelolaan
arus kas sangat penting terutama bila Anda sebagai pemik bisnis sedang menyusun
rencana pengembangan usaha dan membutuhkan modal tambahan. Kekacauan pada arus
kas akan memperkecil, bahkan bisa menutup kemungkinan investor memberi pinjaman
modal tambahan bagi usaha Anda. Kas merupakan unsur aktiva yang paling lancar.
Dengan kata lain, kas merupakan modal kerja yang paling likuid, sehingga
ketersediaan kas yang cukup akan membuat perusahaan mudah memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo.
Pokok
keberhasilan pengelolaan arus kas adalah mengatur arus uang masuk dan keluar di
perusahaan Anda. Meningkatkan arus kas akan mengurangi jumlah modal tetap yang
dibutuhkan untuk menopang usaha pada tingkatan tertentu. Arus kas yang
meningkat secara tetap juga akan meningkatkan pola bisnis yang dapat
diramalkan, sehingga memudahkan perencanaan dan menggambarkan pertumbuhan di
kemudian hari. Berikut ini lima cara praktis untuk meningkatkan performa arus
kas perusahaan Anda.
1.
Lakukan prakiraan yang baik.
Semakin
cepat perputaran piutang dagang semakin banyak modal yang dapat Anda belanjakan
untuk menumbuhkan usaha Anda. Sebaliknya, perputaran piutang dagang yang lambat
akan menghambat proses bisnis Anda. Ini karena dana yang akan diterima dari
piutang akan dijadikan modal kerja untuk perputaran bisnis. Lakukan berbagai
hal agar piutang cepat terbayar dengan cara menargetkan perolehan piutang yang
belum dilunasi. Tawarkan insentif kepada pelanggan agar mereka bersedia
membayar lebih awal, semisal 1-2% lebih banyak dari tagihan total. Bagi klien
yang memiliki utang yang sangat lama bayarnya, tawarkan potongan utang 15% atau
bila perlu 25% apabila mereka bersedia membayar lunas dalam lebih cepat.
2.
Perpanjang utang dagang.
Gunakan
jangka waktu maksimum yang diberikan pemasok, dalam hal ini 60-90 hari, untuk
melunasinya. Cara ini akan memberi Anda cukup waktu untuk menagih piutang
dagang tanpa harus mengambil pinjaman modal jangka pendek. Dengan memanfaatkan
jangka waktu tagihan utang dagang yang lama, di sisi lain Anda juga harus
memanfaatkan penagihan piutang secara cepat. Jika hal ini tidak berjalan,
segera cari modal kerja untuk menutupnya. Jangka waktu pembayaran utang bisa
Anda manfaatkan dengan mengajukan permohonan pemotongan pembayaran kepada
pemasok jika Anda membayar utang lebih cepat.
3.
Perketat pengadaan inventaris.
Pengadaan
inventaris yang terlalu banyak bisa membuat banyak ”uang ”mati” – tidak
produktif. Ukurlah perputaran inventaris Anda secara berkala agar inventaris
ada dalam batas norma industri. Anda dapat melakukannya dengan menghitung rasio
perputaran inventaris (harga pokok penjualan barang dibagi nilai rata-rata
inventaris). Hindari pembelian lebih banyak inventaris daripada yang
dibutuhkan. Terutama bila para pemasok mengiming-imingi potongan besar. Hal ini
akan mengikat banyak uang. Periksalah inventaris secara berkala untuk
mengetahui persediaan lama dan kadaluwarsa. Tangguhkan dulu pembelian yang baru
dan gunakan persediaan lama. Atau jual dengan harga pokok untuk meningkatkan
likuiditas.
Pikirkan
bagaimana Anda mendapatkan inventaris tapi tidak harus dengan membeli. Misal,
menyewa. Menyewa biasanya perlu biaya lebih tinggi daripada membeli. Memang.
Namun biaya sewa sering dapat dibenarkan oleh manfaat arus kas. Dengan menyewa
peralatan seperti komputer, mobil, atau peralatan lain, Anda dapat menghindari
”uang mati” atau tidak perlu mengambil kredit yang mungkin malah dapat Anda
gunakan untuk menjalankan bisnis Anda yang lainnya. Pembayaran sewa juga
dianggap biaya usaha, sehingga timbul manfaat pajak sekali pun, barang tersebut
tidak perlu Anda beli. Umumnya penyewaan inventaris dilakukan oleh perusahaan
yang baru berdiri, atau untuk menjaga arus kas.
4.
Jangan membeli semuanya dari satu tempat.
Anda
dapat menghemat dengan memecah bisnis Anda dengan melibatkan beberapa pemasok.
Periksa secara seksama di mana Anda perlu membayar untuk layanan tambahan dan
di mana bisa menghemat uang dengan membayar harga komoditas. Contohnya, beli
perangkat keras komputer dari penyalur yang memberi nilai tambah. Barang-barang
lainnya seperti tinta cetak, kabel atau perangkat lunak eceran dibeli melalui
katalog pemesanan melalui pos atau perangkat lunak eceran, dari katalog atau
pedagang lain. Untuk memastikan Anda membayar harga yang kompetitif, Anda bisa
membandingkan harganya.
5. Seimbangkan
landasan pelanggan.
Banyak
perusahaan yang bergerak di bidang profesi dan jasa seperti perusahaan
periklanan atau hubungan masyarakat, akuntan, pengacara, perusahaan properti
bekerja sama dengan perusahaan tertentu atas dasar proyek per proyek. Carilah
cara agar konsumen Anda menjadi berlangganan produk atau jasa. Cari yang
bersedia membayar setiap bulan sebagai imbalan atas penyediaan sejumlah layanan
tertentu. Dengan menawarkan insentif kepada mereka atas layanan bernilai
tambah. Atau potongan harga untuk merangsang agar mereka bersedia berlangganan.
Hal ini akan mengurangi batas keuntungan bisnis Anda. Tetapi bakal membantu
membuat arus kas bisnis Anda lebih mudah diramalkan.
Anda sedang mencari ide bisnis yang memiliki prospek menjanjikan? Usaha copy center dari dulu sampai sekarang masih memiliki peluang. Kami dari CV Restu Jaya Sentosa menyediakan Paket Usaha Fotocopy bagi anda yang ingin memulai usaha copy center. Gratis pengiriman untuk Jabodetabek. Siap kirim ke seluruh Indonesia. Garansi 1 tahun.
Hubungi kami :
CV Restu Jaya Sentosa
Mobile : 0815 930 5723
Telp : 0217457959
Email : rzlcopy151@gmail.com
Website : http://rzlfotocopy.com