Industri kosmetika didorong mempertidak sedikit pemakaian bahan baku herbal asal dari Indonesia.
Hal ini guna menambah kandungan dalam negeri dan memperkuat keunggulan kosmetik nasional dalam bersaing dengan produk serupa dari luar negeri.
“Selama ini industri kami telah tak sedikit memakai bahan herbal dan ini semakin kami dorong untuk menambahnya. Komponen kosmetik herbal juga menjadi nilai lebih produk mengingat Indonesia kaya bakal tanaman dan mineral yang menjadi bahan produksi,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menerima Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Nurhayati Subakat di Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Kekayaan tumbuhan Indonesia, imbuhnya, butuh dieksplorasi oleh pelaku usaha kosmetika dan didukung oleh Pemerintah.
Budidaya tanaman herbal juga berpotensi menambah kesejahteraan petani dan industri kecil dan menengah yang berperan sebagai pengolah bahan baku melewati pola kemitraan.
Kementerian Perindustrian melewati UPT dan Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristan) di beberapa daerah juga meperbuat penelitian dan sosialisasi pekegunaaanan bahan herbal.
Umpama, Baristan Padang di Sumatera Barat mengembangkan pekegunaaanan gambir untuk beragam kebutuhan.
Fasilitas serupa di Samarinda, Kalimantan Timur juga meperbuat penelitian minyak atsiri. Tipe minyak ini dikenal sebagai bahan baku parfum dan pewangi.
“Kosmetik, khususnya produk industri kecil dan menengah juga bisa mekegunaaankan layanan klinik tampilan dan kemasan Kemenperin untuk mengoptimalkan pemasaran,” ucap Saleh sembari berbicara kemasan sanggup menampilkan citra produk, segmentasi pasar, dan juga pelindung produk kosmetik.
Ketua Umum Perkosmi Nurbayati Subakat berbicara pihaknya aktif menambah pemakaian bahan baku aktif dan bahan pesuruh yang bernilai, tergolong herbal.
Tahun ini, Perkosmi berencana menggelar pameran Indonesian Cosmetic Ingredients (ICI) pada 11-13 Mei di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.
“Pameran ini diperbuat seiring perkembangan teknologi industri yang berimbas pada bidang kosmetik dan turut menambah mutu dan pemakaian bahan baku. Proses produksi yang lebih inovatif dan efisien dan tampilan kemasan juga menolong menambah image produk,” kata dirinya yang adalah CEO PT Paragon Technology Innovation (PTI) pemilik merek kosmetik muslimah Wardah.
Ajang dua tahunan ini menyiapkan 242 booth dengan peserta meliputi produsen dan suplier dari dalam dan luar negeri.
Pameran ini juga menjadi peluang pelaku usaha dan konsumen mengenal tren produk kosmetik dan inovasi industri ini, tergolong produk kosmetik yang aman.
“Kami juga menyediakan booth untuk Kementerian Perindustrian guna menyosialisasikan program, hasil riset dan softwarenya terhadap para produsen semacam kami dan juga masyarakat,” kata Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Humas Perkosmi, Palupi Candra yang juga Head of Corporate Communication & CSR Martha Tilaar Group.
Anda sedang mencari ide bisnis yang memiliki prospek menjanjikan?
Usaha copy center dari dulu sampai sekarang masih memiliki peluang. Kami
dari CV Restu Jaya Sentosa menyediakan Paket Usaha Fotocopy
bagi anda yang ingin memulai usaha copy center. Gratis pengiriman untuk
Jabodetabek. Siap kirim ke seluruh Indonesia. Garansi 1 tahun.
Hubungi kami :
CV Restu Jaya Sentosa
Mobile : 0815 930 5723
Telp : 0217457959
Email : rzlcopy151@gmail.com
Website : http://rzlfotocopy.com