Informasi Seputar Wirausaha
Support by Rzlfotocopy.com

Begini Cara Singapura Membangun Ekosistem "Startup"

SINGAPURA,- Tidak sama dari Indonesia, Singapura adalah negara dengan luas wilayah yang kecil serta penduduk yang tak terlalu tak sedikit. Tetapi faktor ini tidak menghalangi ekosistem perusahaan rintisan (startup) digital untuk berkembang.

Bahkan, pemerintah Singapura memberbagi dukungan penuh serta serius dalam mengembangkan ekosistem startup digital di negaranya. Apa bentuk dukungannya?

Singapura dengan penduduk 5,6 juta jiwa, menurut survei yang diperbuat oleh Compass serta SGInnovate di tahun 2015, berada di peringkat sepuluh dunia dalam faktor ranking ekosistem startup. Dengan ekonomi yang termasuk stabil serta lingkungan bisnis yang ramah, Singapura menjadi rumah bagi kurang lebih 2.000 startup teknologi aktif.

Hal ini ditunjang dengan lokasi geografis serta hubungan bisnis yang erat dengan pasar-pasar di wilayah Asia Tenggara, menjadikannya launchpad startup yang hebat di kawasan tersebut.

"Hampir separuh dari sasaran konsumen startup-startup yang berbasis di Singapura itu berada di luar negeri," kata Monica Tsai, Senior Director Investment and Operations Innov8, saat menerima kunjungan finalis The NextDev Telkomsel di Singapura, Selasa (14/2/2017).

"Pemerintah Singapura memegang peranan yang penting di sini," imbuhnya.

Demi mengembangkan ekosistem startup digital, pemerintah Singapura membangun empat kluster startup teknologi di Singapura.
Keempatnya adalah The Hangar di kawasan kampus national University Singapore (NUS), Impact Hub yang adalah co-working space di Bugis tempat berkumpulnya komunitas startup, Working Capitol yang juga adalah co-working space di Tanjong Psupaya, serta yang paling besar adalah JTC Launchpad yang berada di kawasan industri Ayer Rajah (One-North).

JTC Launchpad

Di kawasan ini, tersedia lingkungan yang diberi nama Launchpad @ One-North yang di dalamnya tersedia gedung blok 71 (BLK 71) yang didirikan oleh Innov8, anak usaha Singtel yang bergerak di bidang venture capital, bersamaan dengan NUS serta Media Development Authority (MDA) Singapura pada 2011 lalu.

BLK 71 saat ini menjadi tahap dari 7 blok lain dalam Launchpad @ One-North yang dihuni oleh lebih dari 750 startup teknologi.

"Area ini tak bakal ada tanpa dukungan pemerintah, awalnya area ini adalah bangunan pabrik yang ditinggalkan serta bakal diruntuhkan oleh pemerintah," cerita Monica.

Innov8 sendiri yang turut membidani BLK 71, didirikan oleh Singtel pada 2010 lalu untuk menolong operator Singapura itu membidik potensi dari iklim startup, tidak hanya menyasar sasaran pasar baru bagi perusahaan.

Innov8 semenjak berdiri, menurut Monica, sudah menggelontorkan sertaa investasi sampai 250 juta dollar AS selagi lima tahun terhadap 62 startup, utamanya adalah pendanaan antara seri A sampai seri C.

Untuk membuka kesempatan bisnis bagi startup serta investor, Innov8 rajin menggelar ajang tahunan Innov8 Sparks yang berfungsi untuk menjembatani antara keduanya.

"Kadang startup alias investor yang ingin masuk ke Singapura tak tahu bagaimana konsumer di sini, kita menolong mereka mengetahuikan dengan pasarnya serta menolong mengpercepatan," kata Monica.

Berbagai startup berhasil hasil binaan Innov8 antara lain adalah e-commerce Shopback serta software jual-beli mobil bekas, Carro.

Sumber: KOMPAS.com
Tag : bisnis
Back To Top