NATUNA -- Sejumlah wilayah perbatasan Indonesia yang bersentuhan dengan negara tetangga, rawan bakal penyimpangan kedaulatan, tergolong dalam pemakaian valuta rupiah sebagai alat transaksi masyarakatnya. Salah satu wilayah perbatasan merupakan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Untuk itu PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) persero Tbk. mencoba memberbagi pelayanan perbankan di sejumlah wilayah terluar Indonesia, satu di antaranya Natuna. Divisi Transaction Banking PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Ahmad Solichin Lutfiyanto, membicarakan keberadaan BRI di Natuna bukan hanya sebagai upaya untuk menambah perekonomian daerah.
Tetapi juga memastikan kedaulatan rupiah di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga masih terjaga. Di sela-sela kunjungan NRI Peduli di Natuna, Rabu (3/5) pagi, Ahmad berbicara keberadaan layanan perbankan untuk akselerasi pembangunan serta ketahanan ekonomi.
"Selain itu untuk memastikan kedaulatan rupiah. Takutnya (apabila tak ada pelayanan perbankan) mereka memakai valuta lain. Terutama bagi daerah yang berbatas langsung dengan negara lain," kata dia.
Di Kabupaten Natuna, Bank BRI mempunyai tiga unit kantor, dengan dukungan sembilan anjungan tunai mandiri (ATM), serta 21 BRILink.
Kepala Cabang BRI Tanjung Pinang, Ali Masuron, membicarakan BRI sedang dalam proses menambah fokus penghimpunan sertaa masyarakat. Karena, kata dia, penyaluran kredit lebih besar daripada penghimpunan sertaa masyarakat.
"Posisi Maret kredit di Cabang kita totalnya Rp 120 miliar, sementara DPK Rp 80 miliar. Untuk kreditnya juga fokus ke retail, serta bukan untuk kredit pegawai," katanya.
Catatan kinerja yang lumayan baik, menurut Ali menjadi cerminan potensi keuangan di wilayah Natuna. "Bicara tantangan, jelas persoalan geografis, serta keterdapatan jaringan," jelasnya.
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID,
Untuk itu PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) persero Tbk. mencoba memberbagi pelayanan perbankan di sejumlah wilayah terluar Indonesia, satu di antaranya Natuna. Divisi Transaction Banking PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Ahmad Solichin Lutfiyanto, membicarakan keberadaan BRI di Natuna bukan hanya sebagai upaya untuk menambah perekonomian daerah.
Tetapi juga memastikan kedaulatan rupiah di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga masih terjaga. Di sela-sela kunjungan NRI Peduli di Natuna, Rabu (3/5) pagi, Ahmad berbicara keberadaan layanan perbankan untuk akselerasi pembangunan serta ketahanan ekonomi.
"Selain itu untuk memastikan kedaulatan rupiah. Takutnya (apabila tak ada pelayanan perbankan) mereka memakai valuta lain. Terutama bagi daerah yang berbatas langsung dengan negara lain," kata dia.
Di Kabupaten Natuna, Bank BRI mempunyai tiga unit kantor, dengan dukungan sembilan anjungan tunai mandiri (ATM), serta 21 BRILink.
Kepala Cabang BRI Tanjung Pinang, Ali Masuron, membicarakan BRI sedang dalam proses menambah fokus penghimpunan sertaa masyarakat. Karena, kata dia, penyaluran kredit lebih besar daripada penghimpunan sertaa masyarakat.
"Posisi Maret kredit di Cabang kita totalnya Rp 120 miliar, sementara DPK Rp 80 miliar. Untuk kreditnya juga fokus ke retail, serta bukan untuk kredit pegawai," katanya.
Catatan kinerja yang lumayan baik, menurut Ali menjadi cerminan potensi keuangan di wilayah Natuna. "Bicara tantangan, jelas persoalan geografis, serta keterdapatan jaringan," jelasnya.
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID,
Tag :
bisnis